Sabtu, 19 Mei 2012

Bagaimana Akhir Kehidupan Bintang?

Pada saat kehabisan bahan bakar (hidrogen), bintang-bintang membengkak dan permukaannya menjadi dingin (meski bagi kita tentu saja masih sangat panas). Bintang-bintang yang besar akan tumbuh menjadi “raksasa biru” dan meledak sebagai supernova. Bintang-bintang yang lebih kecil mengembang dan menjadi raksasa merah besar. Kemudian bintang-bintang itu kehilangan sebagian besar materi yang dimilikinya dan menyusut menjadi bintang katai putih. Bintang ini sangat kecil dan padat (seukuran bumi) , suhu permukaannya bisa mencapai 8000°C.
Ledakan supernova dapat menghasilkan salah satu dari dua macam objek yang sangat aneh, yaitu sebuah pulsar atau sebuah lubang hitam. Keduanya berputar sekitar 1000 kali dalam sedetik. Pulsar akan terbentuk setelah inti bintang raksasa dilumatkan. Akan tetapi, jika inti bintang itu dilumatkan sampai batas tertentu, inti ini akan menjadi sangat padat dan otomatis memiliki gravitasi yang luar biasa besar. Inti bintang ini berubah menjadi lubang hitam. Lubang hitam memiliki gravitasi dimana segala sesuatu dalam jarak tertentu tersedot olehnya, meskipun itu adalah cahaya.
Sekedar info Bintang katai putih sangat padat sehingga satu sendok teh materi katai putih akan berbobot satu ton (hampir sama dengan berat mobil kecil). Akan tetapi, satu sendok teh material pulsar akan berbobot satu miliar ton, lebih berat dari bobot seluruh mobil yang ada di dunia.

Bagaimana suatu bintang dilahirkan?

Ada banyak teori yang menyatakan hal ini, tapi yang paling dipercayai saat ini adalah teori nebula. Teori ini menjelaskan bahwa bintang dilahirkan di dalam debu dan awan gas raksasa yang disebut nebula. Saat debu dan gas menyusut akibat tarikan gravitasi, massa materi menjadi sangat padat dan panas. Jika panas yang terbentuk sudah sampai pada temperatur yang optimal, gas hidrogen mulai “terbakar” melalui reaksi fusi nuklir dan memancarkan energi dalam bentuk cahaya dan panas. Akhirnya, sebuah bintang baru mulai bersinar.
Selain bintang, umumnya materi awan dan debu tersebut juga membentuk planet-planet (disebut tata surya/solar system). Saat debu dan gas menyusut akibat tarikan gravitasi, rotasi materi tersebut semakin lama semakin tinggi hingga bagian tengahnya menggelembung. Akhirnya, sebagian lingkaran materi itu terlempar keluar dan kemudian mendingin, mengecil, dan berubah menjadi planet. Sementara itu, bola materi yang berada di tengah membentuk bintang. Masa hidup bintang dapat mencapai jutaan tahun. Selama hidupnya, bintang membakar energi dan memancarkan cahaya dan panas.

BAGAIMANA SIH KEHIDUPAN BINTANG?

Bintang adalah bola besar dan berpijar di angkasa yang tersusun atas gas hidrogen, helium, dan unsur-unsur lain. Bagi orang-orang di bumi, bintang-bintang tampak sangat redup dan kecil, jika dibandingkan dengan matahari kita (yang notabene juga sebuah bintang). Kenyataannya, banyak bintang yang sangat besar, dan bahkan berkali-kali lebih besar dari matahari. Mereka tampak redup mungkin karena jarak mereka sangat jauh dari kita. Apakah kehidupan bintang itu sama dengan matahari? Sebenarnya, kehidupan bintang berbeda-beda satu sama lain karena berbagai faktor. Bintang kecil menghabiskan bahan bakar mereka (gas hidrogen) lebih lambat daripada bintang yang besar, sehingga mereka dapat hidup lebih lama.

SATU TATA SURYA, DUA MATAHARI

Mungkin, bagi Anda tinggal di planet yang memiliki dua matahari akan sangat unik. Siang akan menjadi sangat terang (wah saya akan sulit tinggal tuh). Beberapa dari Anda mungkin menganggap hal ini mustahil karena planet dengan dua matahari “tidak ada”. Akan tetapi, sekarang para astronom berhasil menemukan planet yang memiliki dua matahari. Bukan hanya satu planet, melainkan dua planet yang menempati sistem tata surya yang sama. Wahana Kepler berhasil menemukan lagi planet sirkumbinari atau planet yang mengitari dua buah bintang dan dinamai Kepler-34b dan Kepler-35b. Penemuan ini sekaligus menunjukkan bahwa sistem planet seperti ini bukan sistem yang jarang dan bahkan bisa jadi merupakan sistem yang umum ditemukan di antara bintang-bintang. Implikasinya, penemuan ini juga memperluas pemahaman dan kemungkinan untuk mencari sistem yang dapat mendukung kehidupan. Wahana Kepler mencari planet dengan melihat adanya kedipan pada bintang saat ada planet yang melintas di depan bintang. Kedua planet, Kepler-34b dan Kepler-35b merupakan planet gas berukuran planer Saturnus. Kepler-34b mengitari sistem bintang ganda serupa Matahari setiap 289 hari dan kedua bintang induknya ini mengitari satu sama lainnya setiap 28 hari. Planet Kepler-35b mengorbit bintang induk yang lebih kecil dan lebih dingin setiap 131 hari dan pasangan bintang ini mengorbit satu sama lainnya setiap 21 hari. Kedua planet tersebut berada sangat dekat dengan bintang induknya sehingga tidak berada dalam zona laik huni bintang dimana air dalam wujud cair dapat dipertahankan. Kedua planet ini berada dalam sistem bintang ganda yang masing-masing berjarak 4900 dan 5000 tahun cahaya dari Bumi di Rasi Cygnus. Kepler-34b dan Kepler-35b merupakan dua planet jauh yang berada di antara planet-planet jauh yang sudah ditemukan. Penemuan ini sekaligus membawa kita pada sebuah penggolongan baru dalam sistem keplanetan kalau planet tidak hanya berada pada bintang tunggal. Sumber : NASA, langitselatan.com

Rabu, 16 Mei 2012

PBB bangun teleskop untuk lacak kehidupan di angkasa

PBB menyusun rencana untuk membangun sebuah radio teleskop raksasa yang bisa meneliti lebih dari sejuta bintang guna melacak kehidupan di luar angkasa. Mesin seharga 800 juta Pound yang dijuluki Square Kilometre Array (SKA) ini, akan menjadi instrumen astronomi tersensitif yang pernah dibangun. Suatu perjanjian untuk membangun teleskop baru ini ditandatangani bulan lalu dalam suatu pertemuan International Astronomical Union di Manchester. Para ilmuwan akan menghabiskan beberapa tahun untuk merancang teknologi tersebut yang menurut rencana akan selesai tahun 2015. Para ilmuwan berharap bisa mendeteksi transmisi televisi dan radio atau sinyal yang dipancarkan oleh mahluk asing. "Kami akan menggunakannya untuk memeriksa bintang yang berjarak hingga 1.000 tahun cahaya," ujar Jill Tarter, peneliti utama di Search for Extra-Terrestrial Intelligence (Seti), AS. Peralatan yang dimiliki Seti hanya mampu mempelajari beberapa ribu bintang. Cikal rencana ini tumbuh dalam beberapa bulan terakhir, di mana para astronom mengumumkan penemuan lebih dari 40 planet di sistem tata surya. Planet-planet ini sangat besar dan terlalu panas untuk suatu kehidupan. Tapi penemuan planet yang lebih kecil, seperi laiknya bumi menimbulkan harapan itu. Selain mencari kehidupan lain, SKA akan melihat radiasi yang dipancarkan 10-12 juta tahun yang lalu ketika bintang dan galaksi pertama dibentuk setelah big bang, ledakan benda padat yang menandai awal jagat raya. [cpm]

Mir Space Station

Tanggal 23 Maret 2001 lampau, stasiun luar angkasa Rusia, Mir akhirnya menyelesaikan masa tugasnya selama 15 tahun di antariksa. Pusat pengendali Misi di Korolyov, luar kota Moskow mengarahkan stasiun berukuran 33m X 30m X 27m dengan berat 137 ton itu memasuki atmosfir bumi. Benda buatan manusia yang terbesar di luar angkasa itu akhirnya meledak dan terbakar dalam proses reentry tersebut, namun sekitar 1.500 potongan dengan berat total diperkirakan mencapai 25-30 ton menembus atmosfir dalam bentuk bola api raksasa dan akhirnya mencebur di samudera Pasifik Selatan dan korodor antara Selandia Baru dan Chili, di suatu lokasi yang biasa digunakan Rusia sebagai tempat pembuangan sampah angkasa (space junkyard). Mir (juga dikenal sebagai DOS 7, akronim Rusia untuk "Stasiun Orbit Jangka Panjang") adalah stasiun ke-10 yang diluncurkan oleh Uni Sovyet (sekarang Rusia) setelah sebelumya meluncurkan tiga stasiun militer Almaz dan enam laboratorium DOS sipil. Modul inti Mir mencapai orbitnya pada 20 Februari 1986 dan telah menempuh 86.330 orbit mengelilingi bumi sebelum misinya berakhir. Sebanyak 28 misi jangka panjang yang melibatkan 106 astronaut dari berbagai negara dengan total masa tinggal tidak kurang dari 4.591 hari (termasuk rekor terlama, 437 hari oleh ahli Fisika Valeriy Polyakov) serta serangkaian misi jangka pendek 11 hari selama satu dekade telah dilakukan di Mir. Tercatat 79 kali spacewalks (berjalan-jalan di luar angkasa) dan ribuan percobaan ilmiah dari berbagai disiplin ilmu telah dilakukan oleh para awak Mir selama masa tugasnya. Selama mengangkasa, beberapa peristiwa kecelakaan pernah menimpa Mir. Kerusakan ringan terjadi tahun 1994 saat Mir bertabrakan dengan wahana Soyuz TM-17, sementara kerusakan yang lebih parah terjadi di tahun 1997 saat terjadi tabrakan dengan wahana Progress M-34. Persitiwa terakhir ini juga menyebabkan kebakaran selain kerusakan lain yang cukup serius pada modul Kvant (lihat bagan).

Extrasolar Planets

Tanggal 4 April 2001 lalu, sekelompok tim astronom internasional mengumumkan penemuan 11 buah planet baru yang berada diluar tata surya kita, atau yang biasa diistilahkan dengan Extrasolar Planet. Penemuan ini menambah jumlah Extrasolar Planet yang telah diketahui menjadi 63 buah. Salah satu diantaranya mengorbit bintang yang mirip dengan Matahari kita pada zona yang memungkinkan terbentuknya kehidupan disana. Adanya planet pada sistem tata surya diluar matahari kita, pertama kali dibuktikan keberadaannya pada bulan Oktober 1995 ketika dua orang astronom yaitu Michel Mayor dan Didier Queloz berhasil menemukan sebuah planet yang mengorbit pada bintang 51 Pegasi di konstelasi Pegasus (50 tahun cahaya dari Bumi kita). Dalam jangka waktu beberapa tahun setelah penemuan pertama tersebut, puluhan Extrasolar Planet lainnya telah pula ditemukan. Hingga saat ini, extrasolar planet yang berhasil dideteksi umumnya adalah planet raksasa sekelas Jupiter dan Saturnus di sistem Matahari kita. Planet dengan kondisi dan ukuran yang mirip dengan planet Bumi diyakini ada, namun keterbatasan teknologi peralatan yang ada saat ini menyulitkan pendeteksiannya. Penemuan Extrasolar Planet ini membuka harapan akan ditemukannya planet yang dihuni mahluk hidup dengan peradaban yang lebih maju. Hingga saat ini dalam tata surya kita, hanya Bumi-lah satu-satunya planet yang mempu mendukung adanya kehidupan. Misi tak berawak yang telah dikirim ke planet-planet tetangga (Venus dan Mars) maupun misi wahana Pioneer dan Voyager ke planet-planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus) menunjukkan bahwa kondisi di planet-planet tersebut tidak memungkinkan untuk berkembangnya suatu bentuk kehidupan, bahkan yang paling sederhana sekalipun.

Mengembara ke Planet Merah

tanggal 7 April 2001, wahana antariksa 2001 Mars Odyssey diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida dengan tujuan planet Mars. Wahana tak berawak yang namanya diambil dari judul film klasik "2001 Space Odyssey" ini membawa seperangkat instrumen ilmiah untuk meneliti permukaan planet tersebut, khususnya karakteristik cuaca dan geologi disana, sekaligus juga bertugas mengumpulkan informasi mengenai potensi bahaya radiasi yang mungkin dapat membahayakan manusia di permukaan planet merah itu. Misi ini merupakan bagian dari serangkaian misi yang dilakukan NASA dalam rangka mempersiapkan pengiriman misi berawak ke Mars. Selain Bulan, Mars termasuk obyek yang paling banyak diteliti oleh wahana buatan manusia. Dalam 40 tahun belakangan, telah tercatat sekitar 30 wahana tak berawak yang dikirim ke Mars oleh tiga negara, namun hanya kurang dari sepertiganya yang dinyatakan berhasil. Yang paling sukses diantaranya adalah wahana Viking 1 (diluncurkan 20 Agustus 1975, tiba di orbit Mars 19 Juni 1976) dan Viking 2 (diluncurkan 9 September 1975, tiba di orbit Mars pada 7 Agustus 1976). Kedua misi Viking ini melepaskan wahana pendarat ke permukaan planet tersebut yang bertugas mengirimkan gambar-gambar dari lokasi pendaratan dan melakukan serangkaian percobaan ilmiah disana. Pada tahun 1996 NASA juga telah mengirimkan wahana Pathfinder. Wahana yang terdiri dari modul pendarat (lander) seberat 264 kg dan kendaraan penjelajah seberat 10,5 kg yang dinamai Sojourner Rover berhasil mencapai permukaan Mars di daerah yang dikenal sebagai Ares Vallis pada 4 Juli 1997. Hingga misinya berakhir pada tanggal 17 september 1997 -- setelah komunikasi terputus karena alasan yang tidak diketahui, wahana tersebut telah mengirimkan lebih dari 16.000 gambar serta melakukan lebih dari 15 analisis kimia terhadap batuan dan kondisi angin serta cuaca di permukaan Mars. Sedangkan tercatat diantara misi-misi yang gagal adalah wahana Mars Polar Lander. Wahana senilai USD 165 juta yang diluncurkan pada 3 Januari 1999 ini kehilangan kontak dengan pengendali di bumi pada 3 Desember 1999 saat melakukan pendaratan di planet tersebut. Tim penyelidik NASA menyimpulkan bahwa Roket pada wahana tersebut mati sebelum waktunya hingga wahana tersebut meluncur dari ketinggian 130 kaki tanpa ada gaya yang menahannya.

"Pionir" Penjelajahan Antar Planet

Sinyal dari Pioneer 10, wahana antariksa pertama yang melintasi planet Jupiter akhirnya kembali terlacak setelah sebelumnya menghilang selama delapan bulan. Sinyal yang dikirim oleh wahana yang kini berada lebih dari 7 milyar mil dari bumi (sekitar 12,6 milyar km), dalam pengembaraan keluar tatasurya itu diterima oleh stasiun pelacak di Madrid, Spanyol pada 28 April 2001. Pioneer adalah nama yang diberikan untuk serangkaian wahana antariksa untuk eksplorasi tata surya yang diluncurkan oleh Amerika Serikat. Empat wahana Pioneer yang pertama, diluncurkan dalam tahun-tahun 1958 dan 1959 dengan tujuan Bulan dan kesemuanya menemui kegagalan. Pioneer 5 sampai 9 diluncurkan antara tahun 1960 dan 1968 merupakan wahana antarplanet dengan misi pengamatan kegiatan Matahari. Pioneer 10 diluncurkan pada tanggal 2 Maret 1972, dengan Roket peluncur Atlas/Centaur/TE364-4. Peluncurannya menandai penggunaan untuk pertama kalinya kendaraan peluncur bertingkat tiga. Roket tingkat ketiga dibutuhkan untuk meluncurkan Pioneer 10 pada kecepatan 51,810 km/jam yang dibutuhkan untuk terbang ke Jupiter, cukup cepat untuk mencapai Bulan dalam waktu 11 jam dan melintasi orbit planet Mars dalam waktu hanya 12 minggu. Hal ini mencatatkan Pioneer sebagai benda buatan manusia tercepat yang meninggalkan Bumi. Pioneer 10 mencapai Jupiter pada jarak 130.354 km dari permukaan awan planet raksasa tersebut pada 3 Desember 1973. Dalam perlintasannya dengan Jupiter, Pioneer 10 mengirimkan gambar jarak dekat (close-up) pertama dari planet tersebut. Selepas planet Jupiter, Pioneer 10 diarahkan keluar dari tata surya dengan misi untuk mempelajari partikel energi dari matahari (juga dikenal sebagai angin surya) dan sinar kosmis yang memasuki wilayah tata surya kita di galaksi Bimasakti. Akan halnya Pioneer 11, wahana yang diluncurkan pada 5 April 1973 tersebut berhasil mengambil gambar dari bintik merah di permukaan Jupiter yang diperkirakan menandai lokasi sebuah badai besar yang permanen dalam atmosfer Jupiter pada tanggal 2 Desember 1974 dan juga berhasil mendeteksi massa dari salah satu bulan Jupiter, Callisto. Pioneer 11 melanjutkan perjalanannya menuju Saturnus yang berhasil dicapai pada 1 September 1979 dan terbang sejauh 21.000 km dari Saturnus serta mengambil gambar jarak dekat yang pertama dari planet Tersebut. Selepas Saturnus, Pioner 11 melanjutkan pengembaraannya keluar dari tata surya hingga pada bulan September 1995 ketika sumber tenaganya mulai melemah, Pioner 11 tidak dapat lagi melakukan observasi ilmiah sehingga operasi rutin misinya dihentikan. Saat itu Pioneer 11 berada pada jarak 6,5 milyar km dari Bumi dimana sinyal radio yang merambat dengan kecepatan cahaya membutuhkan waktu lebih dari 6 jam sebelum mencapai bumi, sementara pergerakan bumi tidak dapat dicakup oleh antena yang ada pada Pioneer 11. Komunikasi dengan Pioneer 11 terhenti sama sekali pada bulan November 1995. Wahana tersebut tidak dapat diarahkan kembali ke Bumi karena kurangnya sumber daya. Tidak diketahui apakah hingga saat ini Pioneer 11 masih mengirimkan sinyalnya. Sejauh ini tidak ada rencana untuk melakukan upaya pelacakan.

Kuiper Belt Object

Apakah pluto benar-benar sebuah planet? Ini bukanlah pertanyaan yang mengada-ada. Memang sejak berpuluh-puluh tahun, baik para astronom maupun masyarakat awam beranggapan bahwa Pluto adalah planet ke-9 dalam tata surya kita. Namun demikian, sejak tahun 1992 pandangan tersebut perlahan-lahan mulai berubah ketika para astronom menyadari bahwa selepas orbit Neptunus terdapat sebuah daerah orbit dimana didapati sekitar 70.000 objek kecil, beku berbalut es yang bergerak lambat mengorbit matahari. Sekumpulan objek yang mengorbit pada daerah yang kemudian dinamai sebagai Sabuk Kuiper Belt itu kemudian diberi sebutan sebagai Kuiper Belt Object (juga dikenal sebagai Trans Neptunian Object), mengambil nama seorang astronom Belanda-Amerika, Gerard P Kuiper yang pada tahun 1951 mempelopori gagasan bahwa tata surya kita memiliki anggota yang letaknya sangat jauh. Akan halnya Pluto, objek yang belakangan diketahui memiliki satelit alam yang dinamai Charon ini kemudian menjadi ajang perdebatan diantara para astronom. Diantara semua planet anggota tata surya, Pluto memang memilki beberapa ciri yang ganjil. Selain ukurannya yang tergolong "mini" dibandingkan planet-planet lainnya, garis edarnya yang sangat lonjong juga eksentrik, dimana dalam periode tertentu garis edar Pluto memotong orbit Neptunus menjadikan Neptunus sebagai planet terluar dari tata surya. Pluto juga diketahui memiliki massa yang sangat kecil, kurang lebih hanya 1/400 massa planet Bumi. Tidak heran, beberapa astronom lebih suka menggolongkan objek yang ditemukan oleh Clyde Tombaugh pada tahun 1930 berdasarkan posisi yang diperhitungkan oleh Percival Lowell ini sebagai Objek Kuiper Belt yang terbesar diantara objek-objek sejenisnya. Walaupun masih menyisakan ketidak puasan, "krisis identitas" ini akhirnya mereda ketika pada bulan Februari 1999, The International Astronomical Union (IAU) menetapkan bahwa Pluto tetap digolongkan sebagai sebuah planet. Kembali kepada Objek Kuiper Belt, objek ini ternyata menyimpan banyak hal yang menarik perhatian para astronom untuk menelitinya. Pada Desember 2000, saat meneliti objek dengan nomor katalog 1998 WW31, astronom Christian Veillet dan dua koleganya menemukan bahwa objek yang ditemukan dua tahun sebelumnya ini memiliki pasangan yang saling mengedari (binary object). Hasil pengamatan menggunakan teleskop Canada-France-Hawaii yang berdiameter 3,6 meter di Hawaii ini telah dipublikasikan akhir April 2001 dalam IAU Circular 7610. Sementara itu, sebuah objek Kuiper Belt yang dinamai Varuna yang ditemukan pada November 2000 kini diketahui memiliki ukuran yang cukup besar. Dibandingkan dengan diameter Pluto (2.200 km) dan Charon (1.200 km), Diameter Varuna yang sekitar 900 km itu cukup memperkecil "gap" dalam hal ukuran antara Pluto dengan objek-objek Kuiper Belt yang sudah ditemukan sebelumnya yang rata-rata berdiameter hanya sekitar 600 km. Hal-hal menarik lain berkaitan dengan Kuiper Belt Object diharapkan makin tersingkap saat fasilitas teleskop infra merah yang direncanakan akan diluncurkan oleh pesawat ulang alik pada tahun 2002 mulai beroperasi. Instrumen ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih akurat mengenai ukuran objek-objek anggota tata surya yang letaknya terbilang jauh.

Senin, 14 Mei 2012

Cara Kerja Satelit Luar Angkasa

satelit merupakan sebuah benda diangkasa yang berputar mengikuti rotasi bumi. Satelit dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan keguaananya seperti: satelit cuaca, satelit komonikasi, satelit iptek dan satelit militer.
Untuk dapat beroperasi satelit diluncurkan ke orbitnya dengan bantuan roket. Negara -negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, Perancis dan belakangan Cina, telah memiliki stasiun untuk melontarkan satelit ke orbitnya. Posisi satelit pada orbitnya ada tiga macam yaitu. Low Earth Orbit (LEO): 500-2,000 km diatas permukaan bumi. Medium Earth Orbit (MEO): 8,000-20,000 km diats permukaan bumi. Geosynchronous Orbit (GEO): 35,786 km diatas permukaan bumi. Seluruh pergerakan satelit dipantau dari bumi atau yang lebih dikenal dengan stasiun pengendali. Cara kerja dari satelit yaitu dengan cara uplink dan downlink. Uplink yaitu transmisi yang dikirim dari bumi ke satelit, sedangkan downlink yaitu transmisi dari satelit ke stasiun bumi. Komunikasi satelit pada dasarnya berfungsi sebagai repeater di langit. Satelit juga menggunakan transponders, yaitu sebuah alat untuk memungkinkan terjadinya komunikasi 2 arah. Umumnya komunikasi satelit menggunakan banyak tranponders. Contohnya Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada masa sekarang ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika. Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Karena benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan satellite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya.
Sedangkan power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Selain itu, satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi. Sumber http://wahw33d.blogspot.com/2012/03/artikel-cara-kerja-satelit-luar-angkasa.html#ixzz1utp7NRmI
Gerhana bulan akan terjadi lagi pada tanggal 4 Juni 2012 ini. Gerhana bulan kali ini adalah parsial, artinya tidak semua permukaan bulan terkena bayangan bumi. Sehingga kita melihat hanya sebagian permukaan bulan yang termakan oleh gerhana ini. Gerhana bulan itu terjadi ketika posisi matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis “lurus”, sehingga cahaya matahari yang seharusnya sampai ke bulan justru terhalang oleh bumi. Ketika bagian bulan tidak kebagian cahaya matahari maka bagian tersebut akan tidak terlihat.
Bagian bulan akan mulai hilang ketika bulan mulai memasuki bayangan umbra bumi. Untuk gerhana bulan parsial tidak semua bagian bulan memasuki bayangan umbra bumi sehingga masih ada bagian bulan yang masih mendapatkan cahaya matahari. Tahu tidak teman?. Seandainya kita berada di permukaan bulan ketika gerhana bulan terjadi maka di sana yang akan kita lihat adalah gerhana matahari. Kita akan melihat piringan matahari tertutup oleh bumi.
Penumbra adalah daerah dimana hanya sebagian saja sinar matahari yang tertahan oleh bumi, sehingga jika kita berada di daerah tersebut kita masih bisa melihat sebagian dari piringan matahari. Sedangkan umbra adalah daerah dimana semua cahaya matahari tertahan oleh bumi, sehingga jika kita berada dalam daerah tersebut kita sudah benar-benar tidak dapat melihat lagi piringan matahari. Gerhana Bulan Parsial 4 Juni 2012 Kronologi terjadinya gerhana bulan parsial ini adalah sebagai berikut: Bulan mulai masuk ke penumbra pada pukul 15:48:09 WIB Bulan masuk ke umbra pada pukul 16:59:53 WIB Puncak gerhana terjadi pada pukul 18:03:13 WIB Bulan keluar dari umbra pada pukul 19:06:30 WIB Bulan keluar dari penumbra pada pukul 20:18:17 WIB. Ketika memasuki daerah penumbra bulan hanya kehilangan kecerahannya saja sehingga tidak begitu menarik untuk diamati, dengan tanpa alat sangat sulit membedakan dengan bulan ketika normal. Gerhana bulan hanya bisa disaksikan ketika bulan berada dalam daerah umbra yaitu mulai pukul 16:59:53 WIB sampai dengan pukul 19:06:30 WIB. Orang yang bisa melihat gerhana bulan ini adalah yang bisa melihat bulan pada rentang waktu tersebut. Untuk wilayah Indonesia rata-rata gerhana ini terlihat ketika bulan baru terbit dari ufuk timur. Berikut ini saya snapshot hasil simulasi gerhana bulan tersebut untuk beberapa wilayah di Indonesia. Simulasi gerhana ini saya lakukan ketika puncak gerhana terjadi dengan bantuan software Stellarium.
(Gerhana bulan parsial 4 Juni 2012 dari Jayapura pukul 20:03:13 WIT. Ketinggian bulan 34°)

Gerhana Matahari Pada Zaman Rasulullah

Sambil istirahat ternyata asyik juga mengutak-ngatik software astronomi yang aku punya. Aku senang menggunakan software Stellarium untuk mensimulasikan gerakan benda-benda langit. Tampilan software ini sangat bagus. Seolah-olah kita benar-benar sedang mengamati langit benaran. Suatu hal yang menarik bagiku malam ini adalah mensimulasikan gerhana-gerhana matahari yang terjadi pada zaman Rasulullah dulu. Dikabarkan ada lima gerhana matahari yang terjadi pada zaman Rasulullah. Empat kali sebelum beliau hijrah ke Madinah dan sekali setelah hijrah. Mau tahu bagaimana wujud dari kelima gerhana matahari yang pernah disaksikan oleh rasulullah?. Caranya sangat gampang, dengan menggunakan software Stellarium kita dapat dengan mudah menjelajah langit yang pernah disaksikan oleh Rasulullah pada 14 abad silam. Standar waktu yang diambil untuk simulasi adalah Arabia Standard Time (AST) dengan zona waktu +3 agar kita dapat membayangkan kondisi waktu terjadi gerhana dengan acuan standar waktu sekarang. Kalau dulu jelas standar waktu ini belum ada. 1. Gerhana Matahari Total 23 Juli 613 M Gerhana matahari total ini terjadi pada awal bulan Syawwal 10 tahun sebelum hijrah (SH). Sehingga kita mengambil asumsi bahwa rasulullah masih berada di Mekkah pada saat gerhana ini terjadi. Walaupun gerhana matahari total, tetapi di tanah Mekkah gerhana ini teramati sebagai gerhana matahari parsial. Terlihat memang matahari hampir tertutup seluruhnya kecuali bagian sebelah kiri bawah. Gerhana ini melintasi Afrika, Arab bagian tengah, India, Samudra Hindia, dan Australia. (Gerhana matahari total terlihat dari kota Mekkah pada tanggal 23 Juli 613 M jam 6:50 AST, awal Syawwal 10 SH. Modeling Stellarium) 2. Gerhana Matahari Cincin 21 Mei 616 M Gerhana matahari cincin ini juga terlihat sebagai gerhana matahari parsial untuk kota Mekkah. Hal ini dikarenakan bulan tidak melintasi tepat di titik pusat matahari. Gerhana matahari ini terjadi pada awal bulan Ramadhan 7 SH. Daerah-daerah yang dilintasi oleh gerhana ini adalah: Afrika, Arab bagian utara, Asia tengah, dan Jepang. (Gerhana matahari cincin terlihat dari kota Mekkah pada tanggal 21 Mei 616 M jam 6:51 AST, awal Ramadhan 7 SH. Modeling Stellarium) 3. Gerhana Matahari Cincin 4 November 617 M Gerhana matahari cincin ini lumayan besar karena hampir seluruh permukaan matahari tertutup oleh piringan bulan. Gerhana ini terjadi pada awal bulan Rabiul Awwal 5 SH. Gerhana cincin ini juga terlihat sebagai gerhana parsial dari kota Mekkah. Gerhana ini melintasi: Eropa, Timur Tengah, India, dan Asia tenggara. (Gerhana matahari cincin terlihat dari kota Mekkah pada tanggal 4 November 617 M jam 9:19 AST, awal Rabiul Awwal 5 SH. Modeling Stellarium) 4. Gerhana Matahari Total 2 September 620 M Gerhana matahari total ini pada saat puncaknya terlihat bulan menutupi hampir separuh dari piringan matahari. Sama seperti gerhana sebelumnya gerhana ini juga terlihat sebagai gerhana parsial dari kota Mekkah. Gerhana ini terjadi pada awal bulan Shafar 2 SH. Daerah yang dilalui oleh gerhana ini adalah: Afrika, Arab bagian Selatan, India, dan Asia tenggara. (Gerhana matahari total terlihat dari kota Mekkah pada tanggal 2 Sepetember 620 M jam 6:58 AST, awal Shafar 2 SH. Modeling Stellarium) 5. Gerhana Matahari Cincin 27 Januari 632 M Gerhana matahari cincin ini paling terkenal dalam sejarah Islam, karena Rasulullah baru melakukan shalat gerhana pada saat gerhana ini terjadi. Gerhana ini terjadi setelah peristiwa hijrah sehingga Rasulullah melihat gerhana ini di kota Madinah. Gerhana matahari ini juga terlihat sebagai gerhana parsial dari kota Madinah. Daerah yang dilintasi oleh gerhana ini adalah: Afrika, Arab bagian selatan, India, dan Asia tengah. Gerhana matahari ini terjadi bertepatan dengan wafatnya putra Rasulullah yaitu Ibrahim Bin Muhammad, Sehingga banyak masyarakat Madinah pada saat itu mengira bahwa gerhana ini terjadi karena matahari ikut berduka terhadap wafatnya putra Rasulullah itu. Tetapi hal ini langsung dibantah oleh Rasulullah dalam khutbahnya setelah selesai shalat gerhana. Beliau mengatakan bahwa gerhana itu tidak ada hubungan dengan kematian dan hidupnya seseorang. (Gerhana matahari cincin terlihat dari kota Madinah pada tanggal 27 Januari 632 M jam 7:03 AST, awal Dzulqaidah 10 H. Modeling Stellarium) Demikian kira-kira lima gerhana matahari yang terjadi pada zaman Rasulullah. Semua gerhana di atas saya snapshot sekitar waktu dimana puncak gerhana terjadi. Terlihat bahwa walaupun gerhana yang terjadi adalah gerhana matahari cincin dan total, tetapi yang terlihat dari kota Mekkah dan Madinah hanyalah sebagai gerhana matahari parsial. Berarti dapat disimpulkan bahwa Rasulullah tidak pernah menyaksikan gerhana matahari dalam bentuk total dan cincin tetapi beliau hanya bisa menyaksikan dalam bentuk parsial. Gerhana matahari cincin yang terjadi pada tanggal 27 Januari 632 M merupakan gerhana matahari terakhir yang sempat disaksikan oleh Rasulullah karena 4 bulan kemudian Rasulullah wafat, yaitu pada tanggal 12 Rabiul Awwal 11 H, sekitar 7 Juni 632 M. Semoga bermanfaat. Amin

Asteroid, Komet, Meteor, Meteoroid, Meteorit, Dan Planet Minor. Apa Bedanya Ya?

Beberapa hari yang lalu saya menulis tentang hujan meteor. Ternyata aku baru tahu juga bahwa hujan meteor itu tidak hanya bersumber dari komet, seperti anggapanku sebelumnya. Asteroid dan planet minor merupakan sumber dari meteor juga. Oleh karena itu, saya tertarik untuk mempelajari tentang benda-benda langit ini. Sebenarnya kemarin aku belum tau pasti perbedaan antara asteroid, komet, dan planet minor itu. Karena sudah menulis akhirnya aku ingin tahu lebih khusus perbedaan antara mereka. Itulah efeknya menulis jadi ingin tahu terus. Masalahnya lucu juga sih ya, jika apa yang kita tulis kita saja belum begitu paham perbedaannya. Setelah aku secing (searching) di google aku malah mendapatkan informasi lebih dari itu. Aku mendapatkan enam istilah malahan, yaitu asteroid, komet, meteor, meteoroid, meteorit, dan planet minor. Setelah memahami maka langkah selanjutnya adalah syering (sharing) kepada teman-teman semua. Siapa tahu ada yang belum paham tentang enam benda langit ini. Asteroid dan Komet (Asteroid and Comet) Asteroid adalah sebuah benda langit yang relatif kecil dan tidak aktif. Struktur badannya tersusun dari batu, karbon, dan logam. Sama seperti benda langit lain, dia juga mengorbit matahari. Terus bagaimana dengan komet, nah komet itu adalah sebuah benda langit yang relatif kecil dan kadang-kadang aktif. Struktur badannya tersusun oleh debu dan es. Ketika dekat dengan matahari dia akan kelihatan mempunyai ekor yang terbentuk dari gas dan debu. Fenomena ekor pada komet ini terjadi karena radiasi dan angin dari matahari terhadap inti komet tersebut. Oleh karena itu, ketika komet sedang berada dekat matahari maka dia akan mengeluarkan ekor sedangkan pada posisi jauh dari matahari tidak mengeluarkan ekor. Sehingga pada posisi jauh dari matahari maka sangat sulit untuk membedakan antara komet dan asteroid, karena sama-sama tidak mempunyai ekor.
Perlu diketahui juga bahwa jika komet yang sudah lama mengorbit matahari maka lama-kelamaan material yang membentuk ekor seperti gas dan debu akan habis atau menguap. Sehingga komet itu akan menyerupai asteroid. Komet yang semacam ini dinamakan komet punah (extinct comet). Berbeda dengan komet, asteroid diperkirakan lebih banyak berasal dari sebelah dalam orbit Jupiter ketimbang dari sebelah luar (outer solar system). Maksud dari outer solar system adalah sistem tatasurya yang berada setelah orbit planet Jupiter, sedangkan inner solar system berada sebelah dalam orbit Jupiter. Sehingga planet yang terletak sebelah dalam orbit Jupiter dikatakan inner planet (planet dalam) dan yang berada sebelah luar dikatakan outer planet (planet luar).
Jadi kesimpulannya, perbedaan yang mencolok antara komet dan asteroid itu untuk sementara adalah pada ekornya. Kalau komet punya ekor sedangkan asteroid tidak punya ekor. Soalnya menurut penelusuranku di google ternyata belum begitu jelas juga perbedaan antara komet dan asteroid selain pada ekornya. Tambahan lagi kalau komet sudah punah nanti juga tidak punya ekor lagi. Terus namanya jadi apa ya?. Namanya adalah komet punah (extinct comet). Meteoroid, Meteor, dan Meteorit (Meteoroid, Meteor, and Meteorite) Meteoroid adalah Sebuah benda padat yang berada/bergerak dalam ruang antarplanet, dengan ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau molekul. Meteoroid ini berasal dari reruntuhan komet dan asteroid yang mengorbit matahari. Kadang-kadang ada juga meteoroid yang berasal dari benda langit yang lain, seperti planet-planet dan bahkan bulan. Sebuah meteoroid yang masuk ke atmosfir bumi yang mengakibatkan dia panas dan bercahaya disebut dengan “meteor”. Meteor disebut juga dengan bintang jatuh. Sedangkan meteoroid yang mampu mencapai dan menabrak tanah di permukaan bumi disebut dengan “meteorit”. Jadi sudah jelas sekarang. Reruntuhan asteroid dan komet dikatakan Meteoroid, kalau sudah memasuki atmosfir bumi dan terlihat bercahaya maka disebut meteor, dan jika mampu sampai dan menabrak permukaan tanah disebut dengan meteorit. Planet Minor (Minor Planet) Planet minor adalah benda langit yang berada pada orbit mengililingi matahari yang bukan planet dan komet. Dari definisi ini berarti asteroid adalah termasuk planet minor. Planet minor yang pertama ditemukan adalah Ceres, pada tahun 1801. Ceres ini juga dikenal dengan asteroid yang paling besar. Ceres ini disebut juga planet kerdil (dwarf planet), dan dapat juga disebutkan sebagai asteroid. Jadi istilah planet minor lebih umum yang termasuk asteroid di dalamnya. Yah, kira-kira ini ya perbedaannya. Semoga bermanfaat.

SUSUNAN TATA SURYA

Susunan tata surya terdiri atas sebuah matahari, planet-planet, satelit, komet, asteroid, dan mateorid. Anggota tata surya beredar atau berevolusi mengelilingi matahari dengan lintasanedar berupa elips.Dalam setiap revolusinya anggota tata surya pada suatu saat berada dekat dengan matahari. Titik terdekat dengan matahari disebut perihelium. Namun pada suatu saat berada jauh dengan matahari. Titik terjauh disebut aphelium. ANGGOTA TATA SURYA A. MATAHARI Matahari adalah sebuah bintang yang terdekat dengan bumi. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149.600.000. Jarak ini disebut sebagai satu satuan astronomi (SA atau AU=astronomigal unit). Dalam tata surya, matahari merupakan pusat dan penggerak anggota-anggotanya. Karena pengaruh gaya gravitasi matahari, semua planet dan benda-benda langit lainnya beredar mengelilingi matahari. Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai dengan arah rotasi sebagian besar planet dan satelit. Periode rotasi pada bagian ekuator matahari adalah sekitar 34 hari, sedangkan rotasi dikutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan itu dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian ekuator dan bagian kutubnya mempunyai gerak yang berbeda. Sumber panas dan cahaya matahari berasal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti unsur hidrogen dan unsur helium pada suhu yang sangat tinggi. Suhu di pusat matahari adalah sekitar 35 juta derajat Celcius. Suhu dipermukaan matahari adalah sekitar 6000 derajat Celcius. Panas inilah yang dipangarkan ke ruang angkasa. B. PLANET Kedudukan planet-planet dangan bintang-bintang tidak tetap. Setiap planet mampunyai periode rotasi dan revolusi yang berbeda-beda. 1. Merkurius Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak antara merkurius dengan mataharin tidak tetap, kadang menempati jarak terdekat, kadang juga berada pada jarak terjauh dengan matahari. Jarak rata-rata dengan matahari adalah 57,9 juta km. Secara fisik, diameter Mermurius mengapain4.879 km. Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali putaran pada porosnya (periode rotasi) adalah 58,6 hari. Volume merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi. Bentuk planet ini mirip Bulan, dengan permukaan berupa lapisan tipis silikat. Komposisi pembentuk planet initerdiri atas besi dan unsur berat lain. Suhu pada siang hari planet Merkurius C, sedangkan suhu pada malam hari . 2. Venus Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari. Venus memiliki jarak terhadap matahari tidak tetap. Jarak rata-rata antara Venus dengan matahari adalah 108 juta km. Diameter Venus mencapai 12.100 km, sedangkan massanya sekitar 0,815 kali massa bumi. Periode rotasinya adalah 243,2 hari, sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan permukaan berupa awan tebal dengan suhu permukaan C. Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain. 3. Bumi Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari. Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km. Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode rotasinya adalah 24 hari, sedangkan pariode revolusinya 365,25 hari. Suhu rata-rata permukaan bumi C. Bumi memiliki massa x kg dengan volume sebesar 1,08 x km . Bumi terdiri dari tiga bagian udara, air, dan bagian padat (atmosfer, hidrosfer, dan kitosfer). Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain. Air di Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan oksigen. Bagian gunung berapi, batuan endapan, dan batuan metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1 buah satelit. 4. Mars Mars merupakan planet keempat dalam urutan tata surya. Jarak rata-rata dari matahari adalah 228 juta km. Diameter Mars mengapai 6.780 km, sedangkan massanya 0,11 kali massa bumi. Periode rotasinya 24,6 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 687 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan atmosfer mengandung CO , sedikit N , Ar, CO, Ne, Kr, dan Xe. Pada musim dingin suhu di plnet ini mencapai C, sedangkan pada musim panas suhunya mencapai C. Jumlah satelit Mars adalah 2. 5. Jupiter Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Mempunyai jarak rata-rata dari matahari 778,3 juta km. Diameternya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 11,86 tahun. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), amonia (NH ). Suhu dipermukaan berkisar C. Jupiter memiliki 16 satelit. 6. Saturnus http://annagkoddok.files.wordpress.com/2010/10/sat.jpg Saturnus adalah planet terdekat keenam setelah Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah 1.429,4 juta km. Diameternya mengapai 120.540 km dan memiliki massa 94,3 kali dari massa bumi. Periode rotasi nya 10,7 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 29,5 tahun. Planet ini mempunyai intii dan gingin. Planet ini satu-satunya planet yang memiliki cincin. Atmosfer mengandung helium (He). Suhu pada puncak awannya C. Planet ini memiliki 18 satelit. 7. Uranus Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya 17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru, dibungkus atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), dan etana. Suhu atmosfer C dan suhu intinya mencapai C. Uranus memiliki 15 satelit. 8. Neptunus Neptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari 4.450 juta km. Diameternya 49.530 km dan memiliki massa 17,2 kali massa bumi. Periode rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode revolusinya 164, 8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisan silikat. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit. C. SATELIT Stelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet, berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan, yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua maoam yaitu : a. Satelit alamiah Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan batan manusia. b. Satelit buatan Satelit buatan adalah pesawat kendaraan ruang angkasa masuk ke orbit bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak. D. KOMET Komet adalah benda langit yang diselimuti awan dan gas sehingga tampak seperti bintang berekor ketika mendekati matahari. a. Bagian-bagian komet  Kepala komet :Inti komet Koma  Ekor komet Arah ekor komet selalu menjauh dari matahari, karena ekor komet terdorong oleh radiasi matahari dan angin matahari. E. ASTEROID Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter. Ada dua teori asal mula asteroid : 1. Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter meledak karena efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid. 2. Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat gukup partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok. F. METEORID, METEOR, DAN METEORIT Meteorid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan benda langit lain. Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus atmosfer terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi. Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi. Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu : 1. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel 2. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon.

Where the Sun Sets Twice

NASA's Kepler mission has discovered a world where two suns set over the horizon instead of just one. The planet, called Kepler-16b, is the most "Tatooine-like" planet yet found in our galaxy and is depicted here in this artist's concept with its two stars. Tatooine is the name of Luke Skywalker's home world in the science fiction movie Star Wars. In this case, the planet is not thought to be habitable. It is a cold world, with a gaseous surface, but like Tatooine, it circles two stars. The largest of the two stars, a K dwarf, is about 69 percent the mass of our sun, and the smallest, a red dwarf, is about 20 percent the sun's mass. Most of what we know about the size of stars comes from pairs of stars that are oriented toward Earth in such a way that they are seen to eclipse each other. These star pairs are called eclipsing binaries. In addition, virtually all that we know about the size of planets around other stars comes from their transits across their stars. The Kepler-16 system combines the best of both worlds with planetary transits across an eclipsing binary system. This makes Kepler-16b one of the best-measured planets outside our solar system. Kepler-16 orbits a slowly rotating K-dwarf that is, nevertheless, very active with numerous star spots. Its other parent star is a small red dwarf. The planetary orbital plane is aligned within half a degree of the stellar binary orbital plane. All these features combine to make Kepler-16 of major interest to studies of planet formation as well as astrophysics.

Ditemukan, 11 Sistem Tata Surya Baru

Teleskop pemburu planet milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Kepler, berhasil menemukan 11 sistem tata surya baru yang menjadi 'rumah' bagi 26 planet. Salah satu dari tata surya ini memiliki lima planet yang mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya, lebih dekat dibanding jarak planet Merkurius dengan Matahari di tata surya kita. Planet-planet di sistem tata surya ini tidak sama dengan planet di sistem tata surya kita. Kelima planet itu ukurannya sekitar satu setengah hingga lima kali ukuran diameter Bumi. Namun, belum bisa ditentukan apakah planet-planet ini memiliki karakter solid seperti Bumi, Venus, Mars dan Merkurius. Ataukah penuh dengan gas seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Dari 11 sistem tata surya baru ini, satu sistem di antaranya memiliki enam planet, satu sistem lagi berisi lima planet, demikian ujar Jack Lissauer, peneliti planet yang bekerja sama dengan Ames Research Center milik with NASA di California, AS. "(Penemuan) ini menambah tiga kali lipat jumlah bintang yang kita tahu yang memiliki lebih dari satu planet transit, jadi ini adalah penemuan besar," kata Lissauer, Jumat (27/1). Penemuan ini juga menambah panjang daftar planet bagian luar menjadi 729 buah. 60 di antaranya adalah hasil penemuan Kepler. Teleskop Kepler diluncurkan sejak Maret 2009 dan mampu mendeteksi cahaya berpendar yang berasal dari sebuah bintang. Pendaran inilah yang kemudian ditentukan oleh para peneliti karena kemungkinan terjadi karena ada planet yang mengorbit pada bintang tersebut. (Sumber: ABC Science)

planet tertua di tata surya

Temuan dua planet besar baru oleh teleskop di Chili adalah planet tertua yang terdeteksi di luar tata surya kita. Planet ini telah ada sejak sebelum Bima Sakti sepenuhnya terbentuk. Dr Johny Setiawan, tim penemu planet-planet yang mengorbit bintang HIP 11952 mengatakan, "Jika terdapat peradaban cerdas di sana, tentu saja hal tersebut akan dapat menyajikan bagaimana alam semesta mulai berkembang setelah peristiwa Big Bang serta bagaimana galaksi dan bintang-bintang pertama terbentuk." Planet-planet tersebut diperkirakan tiga kali lebih tua dari Bumi, dan terbentuk 12,8 miliar tahun yang lalu. Planet-planet itu berjarak sekitar 375 tahun cahaya dari tata surya kita. Planet raksasa itu terdeteksi menggunakan 'kecepatan radial', di mana para astronom mengamati ‘getaran’ dalam cahaya bintang, karena adanya daya tarik dunia yang mengorbit. Salah satu planet tersebut besarnya mirip dengan Yupiter, di tata surya kita. Yang lain ukurannya sekitar tiga kali Yupiter. Jika di sana terdapat kehidupan, tentu cenderung sangat berbeda dari manusia. Pembentukan planet itu bukan sejak adanya alam semesta awal, bintang-bintang itu 'miskin logam‘ – berat unsur-unsurnya kurang dari berat hidrogen dan helium. Setiawan mengatakan, "Kandungan besi hanya sekitar satu persen dari matahari kita. Saya ingin tahu darah semacam apa yang mereka miliki tanpa unsur besi-- pada saat itu, hampir tidak ada unsur-unsur berat yang tersedia. Setiawan mengakui bahwa planet-planet itu kemungkinan terbentuk kemudian dalam siklus kehidupan bintang - tetapi ia mengatakan ini tidak mungkin. “Biasanya pembentukan planet tak lama setelah pembentukan bintang, "katanya. "Generasi kedua planet tersebut kemungkian juga terbentuk setelah sebuah bintang mengalami kepunahan, namun hal ini masih dalam perdebatan." (Erabaru/DM/sua)

asal mula tata surya

Bismillah, masih dalam artikel geografi, kali ini kita akan membahas tentang Teori Terbentuknya Tata Surya, apa dan bagaimana Teori Terbentuknya Tata Surya itu. Semoga apa yang pengarang buku ini tulis dapat bermanfaat untuk kita semua. Apabila Artikel ini bukan jawaban yang teman-teman cari, silahkan gunakan fasilitas pencarian diatas untuk menemukan artikel yang tepat. Selamat membaca Teori Terbentuknya Tata Surya. Teori-teori tentang proses terbentuknya tata surya dapat dikelompokan menjadi beberapa teori, yaitu sebagai berikut. a. Teori nebula (Kant dan Laplace) Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar sangat lambat. Perputaran yang lambat itu menyebabkan terbentuknya konsentrasi materi yang mempunyai berat jenis tinggi yang disebut inti massa di beberapa tempat yang berbeda. Inti massa yang terbesar terbentuk di tengah, sedangkan yang kecil terbentuk di sekitarnya Karena terjadi proses pendinginan, inti-inti massa yang lebih kecil berubah menjadi planet-planet, sedangkan yang paling besar masih tetap dalam keadaan pijar dan bersuhu tinggi yang disebut matahari. Teori nebula lainnya dikemukakan oleh Pierre Simon Laplace. Menurut Laplace, tata surya berasal dari bola gas yang bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat. Karena perputaran yang sangat cepat, sehingga terlepaslah bagian-bagian dari bola gas tersebut dalam ukuran dan jangka waktu yang berbeda-beda. Bagian-bagian yang terlepas itu berputar dan akhirnya mendingin membentuk planet-planet, sedangkan bola gas asal dinamakan matahari.
b. Teori planetesimal (Moulton dan Chamberlain) Moulton dan Chamberlain, berpendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.
c. Teori pasang surut (Jeans dan Jeffreys) Astronom Jeans dan Jeffreys, mengemukakan pendapat bahwa tata surya pada awalnya hanya matahari saja tanpa mempunyai anggota. Planet-planet dan anggota lainnya terbentuk karena adanya bagian dari matahari yang tertarik dan terlepas oleh pengaruh gravitasi bintang yang melintas ke dekat matahari. Bagian yang terlepas itu berbentuk seperti cerutu panjang (bagian tengah besar dan kedua ujungnya mengecil) yang terus berputar mengelilingi matahari, sehingga lama kelamaan mendingin membentuk bulatan-bulatan yang disebut planet.
d. Teori bintang kembar (Lyttleton) Teori bintang kembar dikemukakan astronom Inggris bernama Lyttleton. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan lainnya saling mengelilingi, pada suatu masa melintas bintang lainnya dan menabrak salah satu bintang kembar itu dan menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.
e. Teori awan debu (Weizsaecker dan Kuiper) Weizsaecker dan Kuiper, berpendapat bahwa tata surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas (hidrogen dan helium). Ketidakteraturan dalam awan tersebut menyebabkan terjadinya penyusutan karena gaya tarik menarik dan gerakan berputar yang sangat cepat dan teratur, sehingga terbentuklah piringan seperti cakram. Inti cakram yang menggelembung menjadi matahari, sedangkan bagian pinggirnya berubah menjadi planet-planet. Ahli astronomi lainnya yang mengemukakan teori awan debu antara lain, F.L Whippel dari Amerika Serikat dan Hannes Alven dari Swedia. Menurutnya, tata surya berawal dari matahari yang berputar dengan cepat dengan piringan gas di sekelingnya yang kemudian membentuk planet-planet yang beredar mengelilingi matahari. Demikian artikel "Teori Terbentuknya Tata Surya" ini saya susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ) Geografi Memahami Geografi Kelas X karangan Bagja Waluya.

Minggu, 13 Mei 2012

Kenapa Pluto Tidak Disebut Planet…???

Sejarah Pluto Pluto ditemukan oleh Clyde William Tombaugh, seorang astronom muda di Observatorium Lowell, pada 18 Februari 1930. Sejak saat itu dia menjadi anggota Bimasakti yang paling jauh letaknya. Jarak Pluto dengan matahari adalah 5.900,1 juta Km. Pluto memiliki diameter yang mencapai 4.862 Km dan memiliki massa 0,002 massa Bumi. Periode rotasi Pluto adalah 6,39 hari, sedangkan periode revolusi adalah 248,4 tahun. Bentuk Pluto mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang mengandung metan. Suhu permukaan Pluto berkisar -2330Celsius sampai -2230 Celsius, sehingga sebagian besar berwujud es. bbbrrrrr…. dingiiinn Asal-usul Nama Setelah aku baca., masalah nama aja sempat menjadi kontroversi. Ada yang beranggapan nama Pluto diambil dari tokoh karakter anjing dalam kartun Walt Disney, mereka beranggapan gitu soalnya tokoh kartun ini memulai debutnya pada tahun yang sama dengan penemuan Pluto ini. Nama Pluto juga merupakan nama seorang dewa dari kebudayaan Romawi yang menguasai dunia kematian (Hades dalam kebudayaan Yunani). Nama ini diberikan mungkin karena benda angkasa ini sama gelap dan dinginnya dengan dewa tersebut,selain juga misteri yang menyelimutinya. Ternyata banyak nama lain yang pernah ditolak untuk menamai planet baru tersebut. Salah satunya adalah Minerva, yang berarti dewi ilmu pengetahuan. Alasannya jelas, karena nama tersebut sudah dipergunakan untuk hal yang lain. Lalu ada nama Constante, merujuk pada nama pendiri observatorium tempat Clyde bekerja, Constante Lowell. Namun pemberian nama Lowell juga ditolak secara perlahan-lahan. hm…, Alasan Kenapa Bukan Planet 1. Benda angkasa disebut sebagai planet bila memiliki bagian seperti bumi yaitu gas, batu dan air sedangkan neptunus terdiri atas gas dan batu. Namun pluto hanya terdiri atas batu dan es.
2. Ukurannya yang kecil, tidak sampai setengah dari diameter merkurius yang merupakan planet yg sangat licek / kecil . 3. Orbit Pluto yang kadang timpang tindih dengan orbit planet Neptunus
4. Pluto berukuran hampir sama dengan satelit”nya yang membuat pluto hanya di anggap sebagai benda langit yg bukan disebut planet
Nama RESMI Pluto 76 tahun sudah Pluto menyandang “gelar” planet, tapi setelah melalui mekanisme voting pada akhir sidang umum Perhimpunan Astronomi Internasional (International Astronomical Union, IAU) di Praha, Ceko, pada 24 Agustus 2006, para astronom sepakat bahwa pluto statusnya bukan planet lagi. Terus namanya apa donk skarang? Pada 7 September 2006, nama Pluto diganti dengan nomor saja, yaitu 134340. Nama ini diberikan oleh Minor Planet Center (MPC), organisasi resmi yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan data tentang asteroid dan komet dalam tata surya kita. Say Goodbye for “Pluto” Berapakah Jumlah Planet di Galaxy BimaSakti? Studi terbaru menyatakan bahwa Bimasakti memiliki lebih banyak planet daripada bintang. Jumlah planet diperkirakan mencapai 160 miliar, sedangkan jumlah bintang adalah 100 miliar. Studi ini dilakukan oleh Arnaud Cassan dari Paris Institute of Astrophysics. Berdasarkan riset, peneliti menunjukkan bahwa 1/6 (seperenam) Bimasakti dihuni oleh planet seukuran Jupiter, 1/2 (setengah)-nya oleh planet seukuran Neptunus dan 2/3 (dua pertiga)-nya oleh super-Earth (1-10 kali massa Bumi). Itu pun hanya yang ada pada jarak yang sudah terdeteksi. Ok.., itulah alasannya knapa 134340 (Pluto) tidak lagi disebut planet . Smoga bisa menambah wawasan kita . Sumber : Wikipedia , Kompas , Kaskus

BUMI

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 °C hingga 55 °C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 °C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa Bumi. Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.Komposisi dan struktur Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan. Hal ini berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, baik dalam hal massa maupun ukuran. Dari keempat planet kebumian, Bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif. [sunting]Bentuk Putaran rotasi Bumi pada poros utara-selatan yang berakibat terjadinya siang dan malam Bentuk planet Bumi sangat mirip dengan bulat pepat (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena rotasi Bumi, menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan Bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40.000 km/Ï€. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara katulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Perancis.Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola biliar, 0,22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan Bumi adalah gunung Everest (8.848 m di atas permukaan laut) dan Palung Mariana (10.911 m di bawah permukaan laut). Karena buncitan khatulistiwa, bagian Bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah Bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ekuador. Proses alam endogen/tenaga endogen adalah tenaga Bumi yang berasal dari dalam Bumi. Tenaga alam endogen bersifat membangun permukaan Bumi ini. Tenaga alam eksogen berasal dari luar Bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah yang membuat berbagai macam relief di muka Bumi ini seperti yang kita tahu bahwa permukaan Bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai bentukan seperti gunung, lembah, bukit, danau, sungai, dsb. Adanya bentukan-bentukan tersebut, menyebabkan permukaan Bumi menjadi tidak rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief Bumi.kompusisi kimia Massa Bumi kira-kira adalah 5,98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi (32,1%), oksigen (30,1%), silikon (15,1%), magnesium (13,9%), sulfur (2,9%), nikel (1,8%), kalsium (1,5%), and aluminium (1,4%); dan 1,2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti Bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88,8%) dan sedikit nikel (5,8%), sulfur (4,5%) dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.[10] Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak Bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak Bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisis berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99,22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituen lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil

Sabtu, 12 Mei 2012

Sejarah Penentuan Kalender Islam (Hijriyah)

Pada tahun 682 Masehi, 'Umar bin Al Khattab yang saat itu menjadi khalifah melihat sebuah masalah. Negeri islam yang semakin besar wilayah kekuasaannya menimbulkan berbagai persoalan administrasi. Surat menyurat antar gubernur atau penguasa daerah dengan pusat ternyata belum rapi karena tidak adanya acuan penanggalan. Masing-masing daerah menandai urusan muamalah mereka dengan sistem kalender lokal yang seringkali berbeda antara satu tempat dengan laiinnya. Maka, Khalifah 'Umar memanggil para sahabat dan dewan penasehat untuk menentukan satu sistem penanggalan yang akan diberlakukan secara menyeluruh di semua wilayah kekuasaan islam. Nama bulan-bulan dalam kalender islam Sistem penanggalan yang dipakai sudah memiliki tuntunan jelas di dalam Al Qur'an, yaitu sistem kalender bulan (qomariyah). Nama-nama bulan yang dipakai adalah nama-nama bulan yang memang berlaku di kalangan kaum Quraisy di masa kenabian. Namun ketetapan Allah menghapus adanya praktek interkalasi (Nasi'). Praktek Nasi' memungkinkan kaum Quraisy menambahkan bulan ke-13 atau lebih tepatnya memperpanjang satu bulan tertentu selama 2 bulan pada setiap sekitar 3 tahun agar bulan-bulan qomariyah tersebut selaras dengan perputaran musim atau matahari. Karena itu pula, arti nama-nama bulan di dalam kalender qomariyah tersebut beberapa di antaranya menunjukkan kondisi musim. Misalnya, Rabi'ul Awwal artinya musim semi yang pertama. Ramadhan artinya musim panas. Praktek Nasi' ini juga dilakukan atau disalahgunakan oleh kaum Quraisy agar memperoleh keuntungan dengan datangnya jamaah haji pada musim yang sama di tiap tahun di mana mereka bisa mengambil keuntungan perniagaan yang lebih besar. Praktek ini juga berdampak pada ketidakjelasan masa bulan-bulan Haram. Pada tahun ke-10 setelah hijrah, Allah menurunkan ayat yang melarang praktek Nasi' ini: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram..." [At Taubah (9): 38] "Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya, maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah... " [At Taubah (9): 39] Dalam satu tahun ada 12 bulan dan mereka adalah: Muharram Shafar Rabi'ul Awal Rabi'ul Akhir Jumadil Awal Jumadil Akhir Rajab Sya'ban Ramadhan Syawal Dzulqa'idah Dzulhijjah Sedangkan 4 bulan Haram, di mana peperangan atau pertumpahan darah di larang, adalah: Dzulqa'idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Peristiwa Hijrah sebagai tonggak Kalender Islam Masalah selanjutnya adalah menentukan awal penghitungan kalender islam ini. Apakah akan memakai tahun kelahiran Nabi Muhammad saw., seperti orang Nasrani? Apakah saat kematian beliau? Ataukah saat Nabi diangkat menjadi Rasul atau turunnya Al Qur'an? Ataukah saat kemenangan kaum muslimin dalam peperangan? Ternyata pilihan majelis Khalifah 'Umar tersebut adalah tahun di mana terjadi peristiwa Hijrah. Karena itulah, kalender islam ini biasa dikenal juga sebagai kalender hijriyah. Kalender tersebut dimulai pada 1 Muharram tahun peristiwa Hijrah atau bertepatan dengan 16 Juli 662 M. Peristiwa hijrah Nabi saw. sendiri berlangsung pada bulan Rabi'ul Awal 1 H atau September 622 M. Pemilihan peristiwa Hijrah ini sebagai tonggak awal penanggalan islam memiliki makna yang amat dalam. Seolah-olah para sahabat yang menentukan pembentukan kalender islam tersebut memperoleh petunjuk langsung dari Allah. Seperti Nadwi yang berkomentar: "Ia (kalender islam) dimulai dengan Hijrah, atau pengorbanan demi kebenaran dan keberlangsungan Risalah. Ia adalah ilham ilahiyah. Allah ingin mengajarkan manusia bahwa peperangan antara kebenaran dan kebatilan akan berlangsung terus. Kalender islam mengingatkan kaum muslimin setiap tahun bukan kepada kejayaan dan kebesaran islam namun kepada pengorbanan (Nabi dan sahabatnya) dan mengingatkan mereka agar melakukan hal yang sama."

Jumat, 11 Mei 2012

profil planet jupiter

Gambar ini diperkaya oleh U.S. Geological Survey untuk memperlihatkan detail. Ini berdasarkan gambar tahun 1979 dari wahana Voyager 1. Penamaan Adjektif Jovian Ciri-ciri orbit[1][2] Epos J2000 Aphelion 816.520.800 km (5.458.104 AU) Perihelion 740.573.600 km (4.950.429 AU) Sumbu semi-mayor 778.547.200 km (5.204.267 AU) Eksentrisitas 0,048775 Periode orbit 4.331,572 hari 11,85920 tahun Periode sinodis 398,88 days[3] Kecepatan orbit rata-rata 13,07 km/s[3] Anomali rata-rata 18,818° Inklinasi 1,305° ke Ekliptika 6,09° ke ekuator Matahari 0,32° ke bidang Invariabel[4] Bujur node menaik 100,492° Argumen perihelion 275,066° Satelit 63 Ciri-ciri fisik Jari-jari khatulistiwa 71.492 ± 4 km[5][6] 11,209 Bumi Jari-jari kutub 66.854 ± 10 km[5][6] 10.517 Bumi Kepepatan 0,06487 ± 0,00015 Luas permukaan 6,21796×1010 km²[6][7] 121,9 Bumi Volume 1.43128×1015 km³[3][6] 1321,3 Bumi Massa 1.8986×1027 kg[3] 317,8 Bumi Kepadatan rata-rata 1,326 g/cm³[3][6] Gravitasi permukaan di khatulistiwa 24,79 m/s²[3][6] 2,528 g Kecepatan lepas 59,5 km/s[3][6] Hari sideris 9,925 h[8] Kecepatan rotasi 12,6 km/s 45.300 km/jam Kemiringan sumbu 3,13°[3] Asensio rekta bagi Kutub Utara 268,057° 17 jam 52 men 14 det[5] Deklinasi 64,496°[5] Albedo 0,343 (terikat) 0,52 (geometrik)[3] Suhu permukaan level 1 bar 0,1 bar min rata-rata maks 165 K[3] 112 K[3] Magnitudo tampak -1.6 to -2.94[3] Diameter sudut 29,8″ — 50,1″[3] Atmosfer[3] Tekanan permukaan 20–200 kPa[9] (lapisand awan) Tinggi skala 27 km Komposisi sejarah 89,8±2,0% Hidrogen (H2) 10,2±2,0% Helium ~0,3% Metana ~0,026% Amonia ~0,003% Hidrogen deuterida (HD) 0,0006% Etana 0,0004% air Es: Amonia air amonium hidrosulfida(NH4SH Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Jarak rata-rata antara Yupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Yupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4) dan amonia (NH3). Lapisan atas atmosfer Yupiter terdiri dari 88 – 92% hidrogen dan 8 – 12% helium. Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Yupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede, Callisto (Galilean moons).
Cincin Yupiter Yupiter memiliki cincin yang sangat tipis ,berwarna hampir sama dengan atmosfernya dan sedikit memantulkan cahaya matahari. Cincin Yupiter terbentuk atas materi yang gelap kemerah-merahan. Materi pembentuknya bukanlah dari es seperti Saturnus melainkan ialah batuan dan pecahan-pecahan debu. Setelah diteliti, cincin Yupiter merupakan hasil dari gagal terbentuknya satelit Yupiter.

Sejarah nama-nama planet

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet (lihat tabel nama planet di bawah). Pada abad ke-6 SM, bangsa Yunani memberi nama Stilbon (cemerlang) untuk Planet Merkurius, Pyoroeis (berapi) untuk Mars, Phaethon (berkilau) untuk Jupiter, Phainon (Bersinar) untuk Saturnus. Khusus planet Venus memiliki dua nama yaitu Hesperos (bintang sore) dan Phosphoros (pembawa cahaya). Hal ini terjadi karena dahulu planet Venus yang muncul di pagi dan di sore hari dianggap sebagai dua objek yang berbeda. Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memperkenalkan nama-nama dewa dalam mitologi untuk planet-planet ini. Hermes menjadi nama untuk Merkurius, Ares untuk Mars, Zeus untuk Jupiter, Kronos untuk Saturnus dan Aphrodite untuk Venus. Pada masa selanjutnya di mana kebudayaan Romawi menjadi lebih berjaya dibanding Yunani, semua nama planet dialihkan menjadi nama-nama dewa mereka. Kebetulan dewa-dewa dalam mitologi Yunani mempunyai padanan dalam mitologi Romawi sehingga planet-planet tersebut dinamai dengan nama yang kita kenal sekarang. Hingga masa sekarang, tradisi penamaan planet menggunakan nama dewa dalam mitologi Romawi masih berlanjut. Namun demikian ketika planet ke-7 ditemukan, planet ini diberi nama Uranus yang merupakan nama dewa Yunani. Dinamakan Uranus karena Uranus adalah ayah dari |Kronos (Saturnus). Mitologi Romawi sendiri tidak memiliki padanan untuk dewa Uranus. Planet ke-8 diberi nama Neptunus, dewa laut dalam mitologi Romawi.

Planet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Planet-planet dalam Tata Surya: 1. Merkurius 2. Venus 3. Bumi 4. Mars 5. Jupiter 6. Saturnus 7. Uranus 8. Neptunus Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut: mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang; mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat); tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan, telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya Berdiameter lebih dari 800 km Berdasarkan definisi di atas, maka dalam sistem Tata Surya terdapat delapan planet. Hingga 24 Agustus 2006, sebelum Persatuan Astronomi Internasional (International Astronomical Union = IAU) mengumumkan perubahan pada definisi "planet" sehingga seperti yang tersebut di atas, terdapat sembilan planet termasuk Pluto, bahkan benda langit yang belakangan juga ditemukan sempat dianggap sebagai planet baru, seperti: Ceres, Sedna, Orcus, Xena, Quaoar, UB 313. Pluto, Ceres dan UB 313 kini berubah statusnya menjadi "planet kerdil/katai." Planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang. Sebelumnya, planet-planet anggota tata surya ada 9, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter/Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Namun, tanggal 26 Agustus 2006, para ilmuwan sepakat untuk mengeluarkan Pluto dari daftar planet sehingga jumlah planet di tata surya menjadi hanya 8.

Bagaimana Awal Mula Terbentuknya Tata Surya?

Di antara kalian pasti sudah bertanya-tanya, dari manakah asal-usul terbentuknya tata surya? Bagaimana tata surya bisa terbentuk? Banyak para ahli astronomi dari jaman dahulu mencoba untuk menemukan jawaban tentang awal mula terbentuknya tata surya. Banyak perkiraan dan teori-teori bermunculan yang mencob menjawab bagaimana awal mula terbentuknya tata surya. Nah, berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan oleh para ahli astronomi sampai sekarang ini, yaitu dengan menggunakan teleskop dan misi antariksa, ada satu teori tentang awal mula terbentuknya tata surya yang masih dipakai sampai saat ini. Teori ini bernama Teori Nebula atau juga dikenal dengan Teori Kabut yang dicetuskan oleh Kant dan Laplace. Awan gas ini berputar dan menimbulkan suatu tarikan gravitasi di pusat awan yang menarik benda-benda ke dalamnya, sehingga awan ini menjadi padat. Selain memadat, suhu di pusat awan ini juga sangat panas. Pusat awan yang memadat dan panas ini merupakan cikal bakal Matahari atau juga disebut proto-Matahari. Dengan putarannya yang cepat, maka gas dan awan disekeliling menjadi pipih membentuk suatu piringan yang sangat besar. Karena pusat piringan yang terus memanas sedangkan bagian pinggir luar pendingin, maka gas dan debu di bagian luar memadat dan menggumpal membentuk benda-benda kecil yang mirip planet. Benda-benda kecil ini dinamakan planetasimal. Tabrakan antara planetasimal menyebabakan planetasimal ini hancur, tersebar, dan ada yang berpadu. Planetasimal yang berpadu dan menjadi besar menyerap planetasimal yang kecil. Drai planetasimal yang semakin membesar ini kemudian menjadi proto-planet, yaitu ada 8 planet. Proto-Matahari mengumpulkan intinya sehingga inti proto-Matahari menjadi padat dan panas. Kemudian proto-Matahari ini menyulut inti pusatnya dan membara. Lalu bagaimanakah awal mulanya terbentuk Bulan? Bulan terbentuk dari planetasimal kecil yang memasuki orbit di sekeliling planet. Sementara sisa-sisa gas yang juga memasuki orbit di sekeliling planet akan membentuk cincin lingkar. Sedangkan serpih dan remukkan yang masih ada tersapu kencang angin surya yang masih terjadi sampai sekarang.

Asal mula terbentuknya bumi menurut peneliti

Beberapa versi yang dikemukakan oleh para ahli hingga sekarang ini, yaitu : Pada tahun 1755 , filsuf jerman Immanuel Kant menyarankan bahwa sistem tata surya ( matahari, planet, bulan, komet, dll ) terbentuk dari suatu nebula ( yaitu masa bola tipis seperti kabut yang luas ). Teori Kant ini tidak begitu menggemparkan dunia ilmu pengetahuan. Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang naturalist Perancis George-Louise Leclerc, Comte de Buffon menjawab sendiri pertanyaannya, bagaimana bumi dilahirkan..? Dia percaya bahwa berabad-abad yang lalu matahari bebenturan dengan komet dan sebagai akibatnnya, sejumlah besar materi dipaksa menghambur keluar dari matahari. Materi ini kemudian menjadi dingin dan berkembang menjadi planet-planet. Hipotesis Nebula Pierre Simon, Marquis de Laplace, seorang astronom matematika prancis, menolak teori Buffon dan mengajukan teori-nya sendiri pada tahun 1796. Teori ini disebut teori hipotesis nebula dan secara luas di terima sampai akhir abad XIX. Hipotesis ini menerangkan tentang berbagai seluk-beluk hipotesis nebula Kant walaupun Laplace mungkin tidak mengetahui sumbangan Kant. Menurut Laplace, anggota tata surya pernah suatu saat berbentuk massa gas besar yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan. Massa ini berangsur-angsur mendingin, mengecil dan makin mendekati bentuk bola. Karena rotasi yang kecepatannya semakin lama makin tinggi massa tersebut menggelembung di sekitar garis khatulistiwa. Akhirnya suatu lingkaran materi terlempar dari daerah ini. Lingkaran itu menjadi dingin, mengecil dan akhirnya menjadi planet dengan orbit pada bidang yang semula ditempatnya. Lalu sebuah lingkaran dan sebuah lagi terlempar keluar dari pusat massa dan masing-masing menjadi seluruh planet. Akhirnya semua planet terbentuk. Massa yang ditengah menjadi matahari kita. Selanjutya, planet-planet itu sendiri melontarkan lingkaran ke ruang angkasa dan berubah menjadi satelit atau bulan. Hipotesis Planetesimal. Sekitar tahun 1900 seorang astronom yang bernama Forest Ray Moulton dan seorang ahli geologi yang bernama T.C. Chamberlin ( dari Universitas Chicago ), mengemukakan suatu teori baru yang mereka namakan hipotesis planetesimal. Planetesimal adalah benda padat kecil yang mengelilingi suatu inti yang bersifat gas. Menurut Moulton dan Chamberlin, sebuah bintang yang menembus ruang angkasa dengan cepat berada dekat sekali dengan matahari kita. Daya tarik yang makin meninggi antar akedua bintang itu menyebabkan bintang yang satu menaikkan pasang besar di bagian gas panas bintang yang lain. Pada saat pasang matahari yang disebabkan oleh tarikan bintang yang lewat menjadi bertambah besar, massa gas terlempar dari matahari dan mulai mengorbit. Beberapa diantaranya mengikuti bintang lain ketika bintang itu meluncur ke ruang angkasa, sedangkan yang lain tertahan oleh daya tarik matahri yang mulai bergerak mengelilingi benda alam itu. Pasang matahari menurun kembali bila bintang lain itu mulai mejauh. Massa gas yang terlempar dari matahari mapan dari suatu jalan yang teratur dari sekeliling matahari. Ketika massa gas menjadi dingin, gas itu berubah bentuknya menjadi cairan yang lama-kelamaan menjadi massa pada kecil. Pecahan-pecahan yang disebut planetesimal tarik-menarik dan akhirnya membentuk planet. Teori pasang. Pada tahun 1918, Sir James Jeans dan Sir Harold Jeffreys( dari Inggris ) menyusun teori pasang. Teori ini didasarkan atas ide benturan. Bebeda dengan Moulto dan Chamberlin, keduanya ini tidak percaya bahwa planet berasal dari sejumlah besar benda alam kecil-kecil atau plenetesimal. Mereka berpendapat bahwa planet itu lansung terbentuk dari massa gas asli yang ditarik dari matahari oleh bintang yang lewat dan bukan oleh penyusunan benda alam yang besar dan padat dari berbagai unsur kecil. Menurut teori pasang, ketika bintang mendekat atau bahkan menyerempet matahari kita, tarikan grafitasinya menyedoy filamen gas berbentuk cerutu pandang dari matahari sebuah filamen yang besar pada bagian tengahnya dan mengecil pada bagian ujungnya. Teori Lyttleton. Seorang astronom yang bernama R.A. Lyttleton memperkenalkan suatu gagasan yang jugamerupakan modifikasi dari teori benturan, dia mengemukakan bahwa matahari asalnya adalah suatu bintang kembar dan kedua bintang itu mengelilingi suatu pusat gravitasi..sebuah bintang lewat mendekati salah satu matahari ini dan mungkin telah menghancurkan dan merubah bentuknya menjadi massa gas besar yang berputar-putar. Bintang yang bertahan akan menjadi matahari kita, sedangkan korban benturan itu dalam selang waktu tertentu telah berkembang menjadi planet-planet. Dalam beberapa hal, hipotesis lyttleton ini memberikan penjelasan yang lebih baik tentang tata surya kita di bandingkan dengan teori benturan yang lain. Berbagai Modifikasi Hipotesis Nebula. Astronom JermanC. von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulanya dalam tahun 1940-an. Dia berpendapat bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah muncul keluar sampai jauh skali dari sekitar garis khatulistiwa matahari jaman purba. Sebagiab besar lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium. Akhirnya, tekanan panas dan radiasi matahari menghilangkan sebagian besar hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur yang lebih berat. Unsur-unsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu deretan konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-bahan lain yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang menjadi planet. Hipotesis Nebula yang lain juga di ajukan oleh astronom Belanda-Amerika bernama Gerald P. Kuiper. Dia menganggap bahwa dulu pernah ada suatu nebula yang berbentuk suatu piringan yang luas sekali denga protomatahari atau calon matahari berada di tengah-tengahnya. Komposisi keseluruhan nebula itu seragam, sehunya rendah karena protomatahari itu belum memancarkan sinarnya. Nebula dingin ini mulai pecah dan berkonsentrasi dalam massa-massa yang terpisah yaitu protoplanet atau calon planet. Materi yang tengah yaitu protomatahari juga berkonsentrasi dibawah daya gravitasi. Sambil menyusut materi itu menjadi semakin panas . Panas yang dipancarkan oleh protomatahari mengalau hampir semua unsur ringan ( khususnya hidrogen dan helium ) dari protoplanet dan nebula itu . Disetiap protoplanet sebagian unsur berat ( besi, nikel, dan beberapa logam lain ) akan berkonsentrasi di tengah.Teori awan-debu. Suatu teori awan debu tentang jagat raya diperkenalkan oleh astronom AS Fred L. Whipple. Menurut Whipple, calon sistem tata surya semua merupakan awan luas yang terdiri atas debu dan gas kosmos yang di perkirakan berbentuk piring. Ketidakteraturan dalam awanitu menyebabkan terjadinya perputaran. Debu dan gas yang berputar berkumpul menjadi satu dan hilanglah awannya. Partikel-partikel keras di dalamnya saling berbenturan, melekat dan kemudian menjadi planet. Berbagai gas yang terdapat di tengah awan berkembang menjadi matahari. Sejarah bumi dan kehidupan didalamnya…… Sejarah Bumi dan Kehidupan didalamnya Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira 4.600.000.000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan matahari dengan pusatnya. Sejarah kehidupan di Bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya microorganisme sederhana yaitu becteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme ber sel banyak. Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi. P3erkembangan tumbuhan di awali oleh pteridofita ( tumbuhan paku ), Gimnosperma ( tumbuhan berujung ) dan terakhir angiosperma ( tumbuhan berbunga ). Sedangkan perkembangan hewan dimulai dari invertebrate, ikan, amfibia, reptilian, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa prakambrium. Masa Arkeozoikum ( 4,5 – 2,5 milyar thn lalu ) Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan Purba. Masa Arkeozoikum ( arkean ) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa bagian dunia uang lazim disebut kraton/perisai benua. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul kehidupan primitive di dalam samudra berupa micro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil tertua yang telah ditemukan adalah fosil stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kira-kira 3.500.000.000 tahun. Masa Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta thun lalu) Proterozoikum artinya masa kehidupan awal. Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi organisme bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes). Menjelang akhir masa ini organisme lebih kompleks, jenis invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai fosil sejati pertama. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa pra-kambrium. Jaman Kambrium (590-500 juta t6hun lalu) Kambrium berasal dari kata “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrate mulai muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum di jumpai dan penyebarannya luas adalah Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia) merupkan cakal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah. Di ambil dari buku ciptaan Musyri’ah Hanum. Cetakan : Pertama, Mei 2005

Proses Pembentukan Bumi

Sejarah Pembentukan Bumi - Bumi merupakan tempat tinggal manusia hidup di alam dunia, tempat dimana semua makhluk hidup melakukan makan, minum, ee dan segalanya. Tapi sudah tahukah anda bagaimana proses pembentukan bumi itu terjadi? Dalam sejarah pembentukan bumi, banyak terdapat teori yang menggambarkan awal mula terbentuknya bumi, dari semuanya itu, teori pembentukan bumi yang paling popular adalah teori big bang. Teori ini menyatakan proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang silam. Untuk selengkapnya tentang teori-teori pembentukan bumi, silakan baca disini, dan pada kesempatan ini duniabaca.com akan memuat Proses Pembentukan Bumi sebagai penambah ilmu pengetahuan kita. SEJARAH PROSES PEMBENTUKAN BUMI a. Proses Alam Endogen Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi. Pesan SponsorLapisan Inti : cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife). Lapisan Astenosfer : merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima). Lapisan Litosfer : merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi. Kerak Bumi : padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial) Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya. Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut: (1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme. (2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme. (3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme. b. Proses Alam Eksogen Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira 4.600 000.000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Sejarah kehidupan di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya micro-organisma sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme bersel banyak. Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi. Perkembangan perubahan tetumbuhan diawali oleh Pteridofita (tumbuhan paku), Gimnosperma (tumbuhan berujung) dan terakhir Angiosperma (tumbuhan berbunga). Sedangkan perkembangan dan perubahan hewan dimulai dari invertebrata, ikan, amfibia, reptilia, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia. Kalau dalam ilmu sejarah kita mengenal jaman-jaman dengan nama-nama khususnya. Misal Jaman Batu, Jaman Majapahit, Terus ada yang membagi lagi dengan Kala, Masa dan sebagainya. Dalam ilmu geologi juga mirip. Ada yg disebut “jaman“, “kala“, “periode” dan sebagainya