Jumat, 11 Mei 2012

Bulan "PDKT" dengan Bumi pada 19 Maret 2011

Jarak pemisah Bumi-Bulan selalu berubah-ubah. Ada kalanya Bulan berada pada jarak terjauh dari Bumi dengan istilah Apogee. Dan ada kalanya Bulan berada pada jarak terdekat dengan Bumi dengan istilah Perigee. Mengapa demikian? Tentu hal tersebut disebabkan orbit Bulan mengelilingi Bumi tak bulat sempurna, melainkan sedikit eksentrik atau elips. Jarak yang berubah-ubah ini akan mengubah-ubah pula ukuran (diameter sudut) Bulan, terang (magnitudo) Bulan pada fase tertentu dan efek gravitasi Bulan yang berkaitan dengan pasang-surut permukaan air laut. Nah, tanggal 19 Maret 2011 nanti diketahui Bulan akan berada pada jarak terdekatnya, sekitar 356.600 km. Bandingkan dengan jarak rata-ratanya sekitar 384.403 km, cukup dekat bukan? Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana Bulan nanti? Apa Bulan akan terlihat besar? Apa Bulan akan terang benderang? Apa berdampak pada pasang-surut air laut? Yups, jawabannya adalah “Iya”. Meski demikian, Bulan tak akan terlihat jauh berbeda dibanding biasanya, apalagi hanya dilihat dengan mata telanjang. Dan dampak pasang-surut permukaan air laut juga tak akan berbeda jauh dibanding biasanya. Tentu karena jarak pemisah Bumi-Bulan masih begitu jauh untuk memberi “sesuatu” yang menggemparkan. Dan "Supermoon" hanya khayalan semata. Menurut data dari software Stellarium, diameter sudut Bulan sebesar 0° 34' 06,5" dan bermagnitudo -12,47 pada puncak titik perigeenya pukul 23.30 WIB tanggal 19 Maret 2011. Meski demikian, Bulan yang mendekati fase purnama ini kan tetap anggun untuk dikagumi. Apalagi bagi yang ingin mengabadikannya dengan kamera dan teleskop. Dan semoga langit malam nanti cerah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar